Believe
Kalau
bagimu merindukanku adalah hal yang berat, harusnya kau mencoba
bagaimana caraku merindukanmu. Kau adalah matahari yang menghangatkan
pagiku, dan bulan yang menerangi selama tidur malamku. Tak bosan aku
merapalmu dalam doa-doaku, berusaha mengetuk hati Tuhan supaya berbaik
hati mengirimkanmu untukku. Tak perlulah kamu tahu berapa banyak air mata yang membasahi bantal saat khayalku terbawa dalam kenangan tentangmu. Dan, aku pun tak ingin kamu ikut sedih ketika tahu betapa dinginnya hari-hari tanpa senyummu.... Jadi, beri tahu aku, kapan kau akan kembali? Atau, haruskah aku lagi-lagi mengganggu Tuhan sampai Dia mengabulkan permintaanku? |
||